PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Psikolinguistik
Dosen Pengampu: Agoes Hendriyanto, M. Pd.
Disusun
Oleh Kel 1:
1. Aris Mashudi (1220717040)
2. Nindi
Eka Adi Irawa ( 1220717053)
3. Nur
Rosidin (1220717055)
4. Sefi
Nurhidayah (1220717061)
5. Susilo
Sudarman (1220717064)
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI PACITAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa
merupakan hal sangat penting dalam segala aspek kehidupan, terutama kita
sebagai manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti menggunakan bahasa
untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hati maupun pikirannya kepada orang
lain. Dalam penyampaiannya, manusia melewati beberapa proses dari sebuah
pemikiran menjadi sebuah bahasa yang diungkapkan. Termasuk dalam proses
tersebut yaitu pemerolehan bahasa, pengolahan bahasa dalam otak, penyampaian
bahasa, dan lain sebagainya.
Jika dilihat
dari aspek psikologi, bahasa sangat berhubungan dengan kondisi psikis
seseorang. Akan sangat berbeda bahasa yang digunakan orang yang sedang senang
hati dengan orang yang sedang marah atau sedih, orang yang sedang sakit dengan
orang yang sehat, orang yang dalam kondisi lelah dan orang yang berada dalam
kondisi bugar, kesemuanya pasti akan berbeda.
Dari segi
pemerolehan bahasa, orang yang sejak kecil dididik menggunakan bahasa ibu
dengan baik dan benar, akan terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar
pula, berbanding terbalik dengan orang yang sejak kecil tidak dididik untuk
menggunakan bahasa dengan baik dan benar, maka ia tidak akan terbiasa
menggunakannya. Selain hal tersebut diatas, hal lain yang berhubungan dengan
bahasa seseorang adalah kondisi biologis, dalam hal ini syaraf. Syaraf
merupakan perangkat penghubung yang menjadikan sebuah gagasan menjadi sebuah
ungkapan bahasa.
Dari adanya
hubungan-hubungan bahasa dengan kondisi psikis seseorang, maka dirasa perlu
adanya ilmu khusus (psikolinguistik) yang mengkaji mengenai hal tersebut. Berpijak
dari kerangka dasar di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang Awal Mula Perkembangan Psikolinguistik. yang mana
pembahasannya terbatas pada awal mula perkembangan
Psikolinguistik, sesuai dengan judul yang diberikan. Dengan harapan dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.
B. Rumusan masalah
1.
Bagaimana pengertian dari psikolinguistik?
2.
Bagaimana awal mula dan perkembangan
psikolinguistik?
3.
Bagaimana perkembangan
psikolinguistik di Indonesia?
4.
Bagaimana perkembangan
Psikolinguistik Dunia?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian psikolinguitik.
2.
Untuk mengetahui awal mula
psikolinguitik.
3.
Untuk mengetahui perkembangan
psikolinguistik di Indonesia.
4.
Untuk mengetahui perkembangan
psikolinguistik dunia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikolinguistik
Psikolinguistik adalah
penggabungan antara dua kata 'psikologi'
dan 'linguistik'. Psikologi merupakan alih kata dari bahasa
Inggris ”psychology” yang berasal dari bahasa Yunani ”psyche” yang
berarti jiwa, roh, atau sukma dan ”logos” yang berarti ilmu. Jadi,
secara etimologis psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek kajiannya
adalah jiwa. Sedangkan secara terminologis menurut Sarwono sebagaiman dikutip
oleh Tien Rafida mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Atau ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia.
Psikolinguistik
mempelajari faktor-faktor psikologis yang memungkinkan manusia memperoleh,
menggunakan, dan memahami bahasa. Dari
pada itu linnberg menyatakan bahwa pemerolehan bahasa seseorang tersebut tidak
dimiliki oleh hewan, alasannya:
1.
Terdapatnya pusat-pusat
yang khas di dalam otak untuk berbahasa.
2.
Cara perkembangan bahasa
pada semua bayi adalah sama.
3.
Adanya kesukaran yang
dialami untuk menghambat pertumbuhan bahasa manusia.
4.
Bahasa tidak mungkin
diajarkan pada makhluk lain.
5.
Semua bahasa di dunia
ini memiliki bagian-bagian yang sama yang bersifat unuversal.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa psikolinguistik adalah ilmu tentang hubungan antara bahasa dan
perilaku dan akal budi manusia, ilmu interdisipliner linguistik dengan
psikologi.
Berikut merupakan 2
(dua) pengertian psikolinguistik menurut beberapa ahli :
1.
Hartley:
Hertley (Dalam Dardjowidjojo,2008:7) menyebutnya sebagai suatu “studi tentang proses-proses mental dalam pemakaian bahasa”. Yaitu ilmu yang membahas hubungan bahasa dengan otak dalam memproses dan mengkomunikasikan ujaran dan dalam akuisisi bahasa.
Hertley (Dalam Dardjowidjojo,2008:7) menyebutnya sebagai suatu “studi tentang proses-proses mental dalam pemakaian bahasa”. Yaitu ilmu yang membahas hubungan bahasa dengan otak dalam memproses dan mengkomunikasikan ujaran dan dalam akuisisi bahasa.
2.
Emon Back:
Psikolinguistik
adalah ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya pembicara membentuk dan
membangun suatu atau mengerti kalimat tersebut
Dari definisi-definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang
mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka
berbahasa.
Secara rinci psikolinguistik
mempelajari empat topik utama:
(a)
komprehensi, yakni proses-proses
mental yang dilalui oleh manusia
sehingga mereka dapat menangkap apa
yang dikatakan orang dan memahami apa yang dimaksud.
(b)
produksi, yakni proses-proses mental
pada diri kita yang yang
membuat kita dapat berujar seperti
yang kita ujarkan.
(c)
landasan biologis serta neurologis
yang membuat manusia bisa
berbahasa.
(d)
pemerolehan bahasa, yakni bagaimana
anak memperoleh bahasa
mereka.
Adapun tujuan daripada ilmu
psikolinguistik itu sendiri adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan
kompleks manusia dalam pembelajaran berbahasa, karena selain berkenaan dengan
masalah berbahasa, psikolinguistik juga berkenaan dengan kegiatan berbahasa.
Kegiatan berbahasa bukan hanya berlangsung secara mekanistik, tapi juga
berlangsung secara mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga
dengan proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu, dalam kaitannya
dengan pembelajaran bahasa, studi linguistik perlu dilengkapi dengan studi
antardisiplin antara psikologi dan linguistik, yang lazim disebut
psikolinguistik.
B. Awal Mula Psikolinguistuik
Psikolinguistik adalah ilmu hibrida
yakni ilmu yang merupakan gabungan antara dua ilmu: psikologi dan linguistik.
Pada awalnya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang
berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam
linguistik. Pada tahun 1860, Heyman
Steintthal, seorang ahli psikologi beralih menjadi ahli linguistik, dan Moriz
Lazarus seorang ahli linguistik beralih menjadi ahli psikologi dengan
menerbitkan sebuah jurnal yang khusus membicarakan masalah psikologi bahasa
dari sudut linguistik dan psikologi. Dilanjutkan dengan adanya kerja
sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian muncullah
pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu.
Perkembangan ilmu psikolinguistik
dapat dilihat pada tahap-tahap perkembangannya, yang mana dapat dibagi menjadi
empat tahap:
1.
Tahap Formatif
Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang
psikolog Amerika, mulai menggagas hibridasi (penggabungan) psikologi dan
linguistik. Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carrol,
yang pada tahun 1951 menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk
merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu di lanjutkan
pada tahun 1953 di Universitas Indiana. Hasil pertemuan ini mengawali banyak
penelitian yang kemudian dilakukan secara lebih terarah pada kaitan antara kedua
ilmu ini. Pada saat itulah istilah psycholinguistics pertama kali
dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa
maupun universal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa seperti
dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan universal bahasa seperti dalam
karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya pertama dalam bidang
psikolinguistik.
2.
Tahap Linguistik
Perkembangan
ilmu linguistik pada tahap ini mengarah pada pemerolehan bahasa, dengan
diterbitkannya buku Chomsky pada tahun 1957, sytactic structures. Bahasa
telah kita peroleh mulai dari sebelum kita dilahirkan (janin), bahasa yang
digunakan oleh ibu dan orang di sekitarnya mulai masuk dan terekam dalam memori janin. Pada tahap ini psikolinguistik sebagai ilmu mulai
banyak diminati banyak orang.
3.
Tahap Kognitif
Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada
peran kognisi dan landasan biologis manusia dalam pemerolehan bahasa. Pelopor
seperti Lenneberg mengatakan bahwa linguis itu sebenarnya adalah psikologi
kognitif. Pemerolehan bahasa pada manusia bukanlah penguasaan komponen bahasa
tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip kognitif. Pada tahap ini orang juga
mulai berbicara tentang peran biologi pada bahasa karena mereka mulai merasa
bahwa biologi merupakan landasan dimana bahasa itu tumbuh. Lenneberg mengatakan
bahwa pertumbuhan bahasa seorang manusia itu terkait secara genetik dengan
pertumbuhan biologinya.
4.
Tahap Teori Psikolinguistik
Pada tahap
akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari
ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut
banyak cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikolinguistik tidak lagi terdiri
dari psikologi dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain
seperti neurologi, filsafat, primatologi dan genetika. Neurologi mempunyai
peran yang sangat erat dengan bahasa karena kemampuan manusia berbahasa
ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodrat neurologis yang dibawanya
sejak lahir.
Tanpa otak
dengan fungsi-fungsinya yang kita miliki seperti sekarang ini, mustahillah
manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat juga kembali memegang peran karena
pemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari jaman purba menjadi
perdebatan diantara para filosof, apa pengetahuan itu dan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika mengkaji
bagaimana genetika terkait dengan pertumbuhan bahasa. Dengan kata lain,
psikolinguistik kini telah menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang lain.
C. Perkembangan Psikolinguistik Di Indonesia
Perkembangan
linguistik di Indonesia ditandai dengan terbitnya buku-buku psikolinguistik
sebagai berikut:
1. Psikolinguistik
(H. G. Tarigan, 1985)
2.
Psikolinguistik Modern (Mngantar
Simanjutak, 1987)
3.
Aspek-aspek psikolinguistik (Mansur
Pateda, 1990)
4.
Psikolinguistik (Sri
Subyakto-Nababan, 1992)
5.
Psikolinguistik (Soenjono
Dardjowidjojo, 2002)
6. Psikolinguistik
(Abdul Chaer, 2003)
D. Perkembangan Psikolinguistik Dunia
Berkaitan
dengan perkembangan psikolinguistik dunia, terdapat beberapa hal yang menjadai
tonggaknya, antara lain:
1. Psikolinguistik
dimunculkan tahaun 1950 oleh George Miller dan Charles Osgood. Tahun 1951 ada
seminar Psikolinguistik di Universitas Cornell dengan sponsor The Social Science Research Council.
2.
John Carroll, dkk. (1953) mengadakan
Seminar Psikolinguistik di Universitas Indiana.
3.
Terbit
Psycholinguistics: A Survey of Theori
and Research Problems.
4.
Sosialisasi bidang psikolinguistik.
5.
Usaha itu diperluas oleh Soutwest Project in Comparative
Psyicholinguistics dengan mengadakan konferensi di berbagai tempat, yaitu:
a.
Kedwibahasaan di Universitas
Columbia, 10-11 Mei 1954
b.
Gaya Bahasa di Universitas Indiana,
17-19 April 1958
c.
Apasia di Universitas Boston, 16
juni-25 juli 1965
6.
Terbit buku-buku kajian
paikolinguistik, antara lain:
a.
Style in
Language (Sebeok (ed.)1960.1964)
b.
Approachhes
to the study of Aphasia (Osgood dan Murray S. Miron, 1963).
c.
Psycholinguistics:
A Book of Reading (sol Sapota (Ed.) 1961).
d.
Psycholinguistics:
An Introduction to The Psycholinguistics of Language (Fos Donald
dan David Thakes, 197
BAB III
PENUTUP
Psikolinguistik adalah
ilmu yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam
rangka berbahasa. Psikolinguistik mempelajari empat topik utama, yaitu : (a)
komprehensi, (b) produksi, (c) landasan biologis serta neurologis yang membuat
manusia bisa berbahasa, dan (d) pemerolehan bahasa.
Psikolinguistik bermula
dari adanya pakar linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanya pakar
psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Dilanjutkan dengan
adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian
muncullah pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu.
Awal mula perkembangan
ilmu psikolinguistik dibagi menjadi empat tahap : (1) tahap formatif, (2) tahap
linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita
psikologis, dan ilmu kognitif. Berkaitan dengan perkembangan psikolinguistik di
Indonesia di tabdai dengan terbitnya buku-buku yang berkaitan dengan
psikolinguistik.
DAFTAR PUSTAKA
Dardjowidjojo,
Soenjono. 2008. Psikolinguistik: Pengantar
Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Reneka Cipta
verniruing.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar