Pages

Ads 468x60px

Sastra Indonesia

Sastra Indonesia

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Blogger templates

Senin, 09 Februari 2015

PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK Kelompok 1



PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikolinguistik
Dosen Pengampu: Agoes Hendriyanto, M. Pd.
                                                                        

Disusun Oleh Kel 1:
1.      Aris Mashudi                    (1220717040)
2.      Nindi Eka Adi Irawa        ( 1220717053)
3.      Nur Rosidin                      (1220717055)
4.      Sefi Nurhidayah                (1220717061)
5.      Susilo Sudarman               (1220717064)





PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI PACITAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Bahasa merupakan hal sangat penting dalam segala aspek kehidupan, terutama kita sebagai manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti menggunakan bahasa untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hati maupun pikirannya kepada orang lain. Dalam penyampaiannya, manusia melewati beberapa proses dari sebuah pemikiran menjadi sebuah bahasa yang diungkapkan. Termasuk dalam proses tersebut yaitu pemerolehan bahasa, pengolahan bahasa dalam otak, penyampaian bahasa, dan lain sebagainya.
Jika dilihat dari aspek psikologi, bahasa sangat berhubungan dengan kondisi psikis seseorang. Akan sangat berbeda bahasa yang digunakan orang yang sedang senang hati dengan orang yang sedang marah atau sedih, orang yang sedang sakit dengan orang yang sehat, orang yang dalam kondisi lelah dan orang yang berada dalam kondisi bugar, kesemuanya pasti akan berbeda.
Dari segi pemerolehan bahasa, orang yang sejak kecil dididik menggunakan bahasa ibu dengan baik dan benar, akan terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar pula, berbanding terbalik dengan orang yang sejak kecil tidak dididik untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar, maka ia tidak akan terbiasa menggunakannya. Selain hal tersebut diatas, hal lain yang berhubungan dengan bahasa seseorang adalah kondisi biologis, dalam hal ini syaraf. Syaraf merupakan perangkat penghubung yang menjadikan sebuah gagasan menjadi sebuah ungkapan bahasa.
Dari adanya hubungan-hubungan bahasa dengan kondisi psikis seseorang, maka dirasa perlu adanya ilmu khusus (psikolinguistik) yang mengkaji mengenai hal tersebut. Berpijak dari kerangka dasar di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang Awal Mula Perkembangan Psikolinguistik. yang mana pembahasannya terbatas pada awal mula perkembangan Psikolinguistik, sesuai dengan judul yang diberikan. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.

B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana pengertian dari psikolinguistik?
2.      Bagaimana awal mula dan perkembangan psikolinguistik?
3.      Bagaimana perkembangan psikolinguistik di Indonesia?
4.      Bagaimana perkembangan Psikolinguistik Dunia?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian psikolinguitik.
2.      Untuk mengetahui awal mula psikolinguitik.
3.      Untuk mengetahui perkembangan psikolinguistik di Indonesia.
4.      Untuk mengetahui perkembangan psikolinguistik dunia.




















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Psikolinguistik
Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata 'psikologi' dan 'linguistik'. Psikologi merupakan alih kata dari bahasa Inggris ”psychology” yang berasal dari bahasa Yunani ”psyche” yang berarti jiwa, roh, atau sukma dan ”logos” yang berarti ilmu. Jadi, secara etimologis psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek kajiannya adalah jiwa. Sedangkan secara terminologis menurut Sarwono sebagaiman dikutip oleh Tien Rafida mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Atau ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia.
Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis yang memungkinkan manusia memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa. Dari pada itu linnberg menyatakan bahwa pemerolehan bahasa seseorang tersebut tidak dimiliki oleh hewan, alasannya:
1.      Terdapatnya pusat-pusat yang khas di dalam otak untuk berbahasa.
2.      Cara perkembangan bahasa pada semua bayi adalah sama.
3.      Adanya kesukaran yang dialami untuk menghambat pertumbuhan bahasa manusia.
4.      Bahasa tidak mungkin diajarkan pada makhluk lain.
5.      Semua bahasa di dunia ini memiliki bagian-bagian yang sama yang bersifat unuversal.
 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa psikolinguistik adalah ilmu tentang hubungan antara bahasa dan perilaku dan akal budi manusia, ilmu interdisipliner linguistik dengan psikologi.
Berikut merupakan 2 (dua) pengertian psikolinguistik menurut beberapa ahli :
1.      Hartley:
Hertley (Dalam Dardjowidjojo,2008:7) menyebutnya sebagai suatu “studi tentang proses-proses mental dalam pemakaian bahasa”. Yaitu ilmu yang membahas hubungan bahasa dengan otak dalam memproses dan mengkomunikasikan ujaran dan dalam akuisisi bahasa
.
2.      Emon Back:
Psikolinguistik adalah ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya pembicara membentuk dan membangun suatu atau mengerti kalimat tersebut
Dari definisi-definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa.
Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama:
(a)    komprehensi, yakni proses-proses mental yang dilalui oleh manusia
sehingga mereka dapat menangkap apa yang dikatakan orang dan memahami apa yang dimaksud.
(b)   produksi, yakni proses-proses mental pada diri kita yang yang
membuat kita dapat berujar seperti yang kita ujarkan.
(c)    landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa
berbahasa.
(d)   pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak memperoleh bahasa
mereka.
Adapun tujuan daripada ilmu psikolinguistik itu sendiri adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan kompleks manusia dalam pembelajaran berbahasa, karena selain berkenaan dengan masalah berbahasa, psikolinguistik juga berkenaan dengan kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa bukan hanya berlangsung secara mekanistik, tapi juga berlangsung secara mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga dengan proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, studi linguistik perlu dilengkapi dengan studi antardisiplin antara psikologi dan linguistik, yang lazim disebut psikolinguistik.
B.     Awal Mula Psikolinguistuik
Psikolinguistik adalah ilmu hibrida yakni ilmu yang merupakan gabungan antara dua ilmu: psikologi dan linguistik. Pada awalnya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Pada tahun 1860, Heyman Steintthal, seorang ahli psikologi beralih menjadi ahli linguistik, dan Moriz Lazarus seorang ahli linguistik beralih menjadi ahli psikologi dengan menerbitkan sebuah jurnal yang khusus membicarakan masalah psikologi bahasa dari sudut linguistik dan psikologi. Dilanjutkan dengan adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian muncullah pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu.
Perkembangan ilmu psikolinguistik dapat dilihat pada tahap-tahap perkembangannya, yang mana dapat dibagi menjadi empat tahap:
1.      Tahap Formatif
Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikolog Amerika, mulai menggagas hibridasi (penggabungan) psikologi dan linguistik. Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu di lanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana. Hasil pertemuan ini mengawali banyak penelitian yang kemudian dilakukan secara lebih terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini. Pada saat itulah istilah psycholinguistics pertama kali dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa maupun universal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa seperti dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan universal bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya pertama dalam bidang psikolinguistik.
2.      Tahap Linguistik
Perkembangan ilmu linguistik pada tahap ini mengarah pada pemerolehan bahasa, dengan diterbitkannya buku Chomsky pada tahun 1957, sytactic structures. Bahasa telah kita peroleh mulai dari sebelum kita dilahirkan (janin), bahasa yang digunakan oleh ibu dan orang di sekitarnya mulai masuk dan terekam dalam memori janin. Pada tahap ini psikolinguistik sebagai ilmu mulai banyak diminati banyak orang.
3.      Tahap Kognitif
Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan biologis manusia dalam pemerolehan bahasa. Pelopor seperti Lenneberg mengatakan bahwa linguis itu sebenarnya adalah psikologi kognitif. Pemerolehan bahasa pada manusia bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip kognitif. Pada tahap ini orang juga mulai berbicara tentang peran biologi pada bahasa karena mereka mulai merasa bahwa biologi merupakan landasan dimana bahasa itu tumbuh. Lenneberg mengatakan bahwa pertumbuhan bahasa seorang manusia itu terkait secara genetik dengan pertumbuhan biologinya.
4.      Tahap Teori Psikolinguistik
Pada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut banyak cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikolinguistik tidak lagi terdiri dari psikologi dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi, filsafat, primatologi dan genetika. Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan bahasa karena kemampuan manusia berbahasa ternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodrat neurologis yang dibawanya sejak lahir.
Tanpa otak dengan fungsi-fungsinya yang kita miliki seperti sekarang ini, mustahillah manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat juga kembali memegang peran karena pemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari jaman purba menjadi perdebatan diantara para filosof, apa pengetahuan itu dan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika mengkaji bagaimana genetika terkait dengan pertumbuhan bahasa. Dengan kata lain, psikolinguistik kini telah menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang lain.

C. Perkembangan Psikolinguistik Di Indonesia
Perkembangan linguistik di Indonesia ditandai dengan terbitnya buku-buku psikolinguistik sebagai berikut:
1.      Psikolinguistik (H. G. Tarigan, 1985)
2.      Psikolinguistik Modern (Mngantar Simanjutak, 1987)
3.      Aspek-aspek psikolinguistik (Mansur Pateda, 1990)
4.      Psikolinguistik (Sri Subyakto-Nababan, 1992)
5.      Psikolinguistik (Soenjono Dardjowidjojo, 2002)
6.      Psikolinguistik (Abdul Chaer, 2003)
D. Perkembangan Psikolinguistik Dunia
Berkaitan dengan perkembangan psikolinguistik dunia, terdapat beberapa hal yang menjadai tonggaknya, antara lain:
1.      Psikolinguistik dimunculkan tahaun 1950 oleh George Miller dan Charles Osgood. Tahun 1951 ada seminar Psikolinguistik di Universitas Cornell dengan sponsor The Social Science Research Council.
2.      John Carroll, dkk. (1953) mengadakan Seminar Psikolinguistik di Universitas Indiana.
3.      Terbit Psycholinguistics:  A Survey of Theori and Research Problems.
4.      Sosialisasi bidang psikolinguistik.
5.      Usaha itu diperluas oleh Soutwest Project in Comparative Psyicholinguistics dengan mengadakan konferensi di berbagai tempat, yaitu:
a.       Kedwibahasaan di Universitas Columbia, 10-11 Mei 1954
b.      Gaya Bahasa di Universitas Indiana, 17-19 April 1958
c.       Apasia di Universitas Boston, 16 juni-25 juli 1965
6.      Terbit buku-buku kajian paikolinguistik, antara lain:
a.       Style in Language (Sebeok (ed.)1960.1964)
b.      Approachhes to the study of Aphasia (Osgood dan Murray S. Miron, 1963).
c.       Psycholinguistics: A Book of Reading (sol Sapota (Ed.) 1961).
d.      Psycholinguistics: An Introduction to The Psycholinguistics of Language (Fos Donald dan David Thakes, 197
BAB III
PENUTUP
Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa. Psikolinguistik mempelajari empat topik utama, yaitu : (a) komprehensi, (b) produksi, (c) landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan (d) pemerolehan bahasa.
Psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Dilanjutkan dengan adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian muncullah pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu.
Awal mula perkembangan ilmu psikolinguistik dibagi menjadi empat tahap : (1) tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu kognitif. Berkaitan dengan perkembangan psikolinguistik di Indonesia di tabdai dengan terbitnya buku-buku yang berkaitan dengan psikolinguistik.
















DAFTAR PUSTAKA
Dardjowidjojo, Soenjono. 2008. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman    Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Reneka Cipta
verniruing.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates